Abul ‘Abbas Al-Qurtubi berkata : “Lima hal tersebut menjadi
asas agama Islam dan landasan tegaknya Islam. Lima hal tersebut diatas disebut
secara khusus tanpa menyebutkan Jihad (Padahal Jihad adalah membela agama dan
mengalahkan penentang-penentang yang kafir) Karena kelima hal tersebut merupakan
kewajiban yang abadi, sedangkan jihad merupakan salah satu fardhu kifayah,
sehingga pada saat tertentu bisa menjadi tidak wajib.
Pada beberapa
riwayat disebutkan, Haji lebih dahulu dari Puasa Romadhon. Hal ini adalah
keraguan perawi. Wallahu A’lam (Imam Muhyidin An Nawawi dalam mensyarah hadits
ini berkata, “Demikian dalam riwayat ini, Haji disebutkan lebih dahulu dari
puasa. Hal ini sekedar tertib dalam menyebutkan, bukan dalam hal hukumnya,
karena puasa ramadhon diwajibkan sebelum kewajiban haji. Dalam riwayat lain
disebutkan puasa disebutkan lebih dahulu daripada haji”) Oleh karena itu, Ibnu
Umar ketika mendengar seseorang mendahulukan menyebut haji daripada puasa, ia
melarangnya lalu ia mendahulukan menyebut puasa daripada haji. Ia berkata :
“Begitulah yang aku dengar dari Rosululloh ”
Pada salah satu riwayat Ibnu
‘Umar disebutkan “Islam didirikan atas pengakuan bahwa engkau menyembah Allah
dan mengingkari sesembahan selain-Nya dan melaksanakan Sholat….” Pada riwayat
lain disebutkan : seorang laki-laki berkata kepada Ibnu ‘Umar, “Bolehkah kami
berperang ?” Ia menjawab : “Aku mendengar Rosululloh bersabda, “Islam didirikan
atas lima hal ….” Hadits ini merupakan dasar yang sangat utama guna mengetahui
agama dan apa yang menjadi landasannya. Hadits ini telah mencakup apa yang
menjadi rukun-rukun agama.
|